Sabtu, 08 Desember 2012

Rest In Peace, Tabita :")

Yep, tepat tanggal 5 Desember lalu, ada berita yang tidak mengenakan.

Jadi, ceritanya itu...

Waktu gue masuk ke kelas, banyak temen yang nangis. Terus gue tanyain "Ada apa sih?", temen gue jawab: "Kamu nggak tau?" Gue cuma geleng dan pasang tampang cengo gitu. "Kemarin buka facebook atau terima SMS?" tanyanya lagi "Aku gak boleh pegang hape dulu." jawab gue.

Dia jelasin tentang keadaan temen gue, Tabita (panggilan di sekolah sih, panggilan rumahnya Iko) ternyata sudah...................... dipanggil Tuhan.
Anjrit, badan gue seketika lemes gitu. Tapi, berusaha nggak nangis.

Gue tanya lagi sama satu temen gue. Buat mastiin-lah. "Ada apa sih?" lagi-lagi, gue pasang tampang cengo. "Tabita!" "Iya, dia kenapa?" "Tabita! Ck, masak kamu gak tau?!" dianya protes. Gue geleng, "Aduuh, Tabita kenapa?!!" "Tabita meninggal." katanya singkat.

Gue diam, badan gue masih lemas. Berasa ini mimpi buruk, dan tulang-tulang gue rapuh. Nggak berasa ini cepat terjadi. Tapi, inilah kehendak dan rencana Tuhan; nggak ada yang tau jalannya.
Gue turun ke ruang UKS, gue langsung meluk Andin.. dan seketika air mata gue tumpah. Gue lalu ngajak Azarella buat naik ke kelas. Gue berusaha menghentikan tangis dan ternyata berhasil. Gue duduk di bangku, dan menatap bangku yang harusnya diduduki Tabita.
Gue mendekat ke Azarella, berbisik: "Seharusnya Tabita duduk disana. Dia ngerjain UAS bareng kita." Tangis gue dan Azarella pecah lagi. Ditambah backsound lagu 'Janji-Mu Seperti Fajar' dan 'Tiada yang Mustahil' dinyanyikan oleh temen-temen cowok. Fix, air mata gue banjir. Lagi.

Kami diundang untuk baris, mendoakan Tabita serta keluarganya. Gue nggak bisa menghentikan air mata ini. Gue masih nangis sejadi-jadinya. Pak Joko, memimpin renungan hari itu. Di tengah-tengah renungan, beliau bilang, "Silahkan kenang semua kenangan indah kalian bersama Iko." AIR MATA GUE TUMPAH LAGI. MPUS.
***

Tabita, dia sosok perempuan yang pintar dan ceria. Nggak pernah menyerah, itu pendapat gue.
Awal masuk ke kelas 6, dan pertengahan, dia sakit-sakitan gitu. Udah beberapa minggu gak masuk, terus dia masuk lagi. Kondisinya masih nggak enak, badannya jadi kurus; tinggal tulang doang.

Tiba saat kurang lebih 1 bulan lalu, dia dirawat di rumah sakit. Penyakitnya belum terdeteksi, terus, beberapa lama lagi... ada yang bilang kalau paru-paru Tabita kena nanah kering yang harus di operasi. Dia pun dipindahkan ke rumah sakit umum. Nggak henti-hentinya kami meminta kesembuhan kepada dia.
Sebenernya, Tabita akan di operasi hari Kamis (maaf, gue lupa tanggalnya kapan) ternyata kondisinya menurun drastis. Dia harus di pindah ke ruang ICU.
Hari Sabtu dan Minggu (tanggal 1-2 Desember) katanya keadaannya memulih. Dia sudah bisa merespons keadaan sekitar. Hari Senin, dikabarkan kondisinya drop lagi.

Ternyata, rencana Tuhan memang berbeda dari yang kita inginkan..
Kita ingin dia lekas sembuh, kembali berkumpul, dan bisa lulus bersama... namun kenyataannya berbeda.


<-- Ini dia Tabita. Tuh kan, cantik dianya. :"){}














Love,
NHFW.